Seseduh kopi temani risau
Alam dan kita bagaikan hololeontik
Termenung dan tak menentu
Kadang tanya terus melintas
Kujejaki setiap heningan
Aku,kamu,kita terus melintas
Namun aksi terbatas
Kita yang gundah
Kita yang pisah
Terjebak pada atap yang berselimuti alam
Tak tau kemana
Kemana arah yang tak sadar
Rintik rintik terus berbising
Menepis disetiap hening
Dan aku
Masih terlalu ragu untuk bangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar