Jumat, 23 September 2022

Cerpen

Kehilangan
Oleh :Tono kantus

        Setiap orang pasti pernah merasakan kehilangan,entah itu kehilangan barang atau orang sekalipun.Tapi rata-rata orang lebih suka merana karena kehilangan seseorang,orang yang di sayanginya misalnya.Pada hal semua itu sudah menjadi sekenario yang maha kuasa, dan sudah menjadi bagian dari kehidupan seseorang.Tapi kebanyakan orang-orang malah terlelap dalam kesedihan seperti aku misalnya.Karena memang sekarang aku kehilangan orang yang saya sayang yang sangat sulit untuk dilupakan.Bagian tersedih dari kehilangan adalah separuh diri kita yang juga ikut menghilang.     Memang Perlu waktu yang lama untuk merelakan,perlu beberapa masa untuk disembuhkan. kini malam seakan tak mau bersahabat denganku semilir angin tak lagi datang menggodaku .Aku terduduk disudut rasa sepiku termenung membayangkan raut indah wajahmu.Kini kisah diantara kita telah usang hanya waktu dan ruang yang selalu ku kenang dirimu telah pergi,meninggalkan diri melukis tangisan hati.Semenjak engkau pergi meninggalkan kehidupan ini seakan jiwa ini tak berhenti memanggil dan meyebut namamu yang terbang tinggi menjelajahi alam suci.Bayangmu terus mengikuti langkah kaki,selalu hadir dalam indahnya mimpi. Akan kah aku dapat memanggilmu kembali menemani dan terus menemani.Akan kah kebahagiaanku dapat terukir dalam indahnya bait bait syair.
         Hari hariku kini terasa sepi walau keramaian mengelilingiku.Itulah rindu seolah olah aku berjalan sendiri walaupun banyak kaki yang menemani langkah ku itu juga rindu apapun yang kulakukan seperti kehilangan arah seperti kehilangan satu elemen seperti itulah rindu.Apa kabar dirimu disini aku merindukanmu banyak kenangan yang harus ku ceritakan banyak kesedihan yang ingin ku bagikan tetaplah tersenyum disana.Aku begini karena kehilangan orang yang aku sayang
Semua bilang jangan menangis lagi.Tapi apakah mereka merasakan .
Kesedihan yang kurasakan.Mereka tidak tau bagaimana aku menyayangimu,aku ingin menjadi sosok yang kuat.Tapi nyatanya aku tak sekuat itu
Terlalu berat ku Terima ini semua.Bagaimana cara menjelaskan kesakitan ini
        Malam itu ku diterpa kabar duka nestapa,aku tak percaya begitu cepat engkau pergi meninggalkan kami semua Begitu cepat kau pergi untuk selamanya
Padahal kau begitu gagah perkasa.Badanmu yang tegar dan kuat
yang tak mungkin ini terjadi.Ternyata Tuhan berkehendak lain
Tuhan lebih sayang kepadamu
Sehingga kau panggil dengan tiba tiba di saat kau sedang memeras keringat.Kau tebarkan kebaikan kepada siapapun
Kau tinggalkan kesan yang begitu mendalam.
          Walau tubuh ini terlihat tegar, namun detak jantungku berdebar hatiku berusaha untuk sabar menahan air mata yang jatuh menyebar.Aku tak percaya bahwa kemarin  adalah hari terakhir kita bercanda tawa menikmati menu keskuaan kita berdua bercerita suka ria dengan manja menuangkan segala kerinduan yang ada.Aku ingat kasih sayang yang kau tanamkan  semua itu masih membekas dan tak akan terhapus oleh masa meski kini engkau berada didimensi waktu yang berbeda. Percayalah doaku selalu bersama mengiringi langkah semoga engkau tenang di alam sana .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar